Pengen
curhat dikit nih he..he.. saya ini perokok aktif sejak jaman kuliah ampe udah
anak dua yang masih balita (hayooo kita maen tebak umur nyook..). Sampai saat
ini belum ada niatan untuk berhenti ngerokok karena saya masih merasakan
nikmatnya nikotin hi..hi.. (buat adik-adik jangan ditiru ya..!! ).
Sebenarnya
setiap perokok baik yang aktif maupun yang kadang-kadang doang, udah faham
dengan resiko yang dihadapi. Sebuah situs online menyebutkan beberapa resiko
merokok adalah :
- Kerontokan rambut
- Katarak
- Kulit berkerut dan terlihat lebih tua dibandingkan orang seusia serupa
- Pendengaran berkurang
- Kerusakan gigi
- Kanker kulit
- Kanker hidung
- Kanker payudara
- Kanker rahim
- Kanker usus besar
- Emphisema
- Osteoporosis
- Penyakit jantung
- Gastritis
- Perubahan warna pada jari
- Kelainan pada sperma
Itu hanya
sebagian resiko yang akan dihadapi oleh perokok aktif, sedangkan mereka yang
tidak merokok namun berada di sekitar seseorang perokok yang disebut perokok
pasif juga bakal menghadapi resiko yang sama.
Apa sih
nikmatnya merokok..???
Banyak
jawaban yang diberikan para perokok kalau kita menanyakan pertanyaan ini. Jawaban
lucu dan serius dapat mereka berikan antara lain.. :
1. Para perokok jomblo yang merokok
ketika berakhir pekan dengan sesama jomblo. Akhir pekan menimbulkan dilema akut bagi orang-orang jomblo. Di satu sisi mereka libur dari
pekerjaan yang melelahkan. Di sisi yang lain, mereka merasa galau karena harus
menerima realitas bahwa jodoh adalah misteri yang tak kunjung tersibak. Maka
salah satu yang bisa mereka lakukan adalah ngobrol bareng dengan sesama jomblo,
saling curhat, kalau perlu sambil berbagi airmata dan penderitaan.
Di
saat seperti itu, berbagi dan mengisap rokok membantu meringankan beban batin
yang teraniaya. Ha..ha..
2.
Pas lagi bo*er (wkwkwkwkwkwk…. ) sambil
nongkrong di “pembuangan” gak ada kerjaan lain selain ngelamun, ya rokok lah
yang jadi sahabat sejati hi..hi.. :D
3.
mereka
yang menang judi. Apapun jenis judi yang mereka mainkan, apakah main samgong, play station, judi togel
sampai judi sepakbola, kalau mereka menang maka mengisap rokok menambah derajat
kepuasan kemenangan.
4. perokok yang berhasil nembak gebetan
dan diterima. Dada mengembung dan kebahagiaan memuncak. Begitu sampai di rumah
atau kamar kos, membuat kopi lalu merokok sambil mengenang adegan yang barusan
terjadi, kenikmatannya seakan tiada tara..
5. dan ternyata nikmat rokok yang
paling hakiki adalah kenikmatan mengisap asap tembakau yang dicampur cengkeh
alias rokok kretek.. Kira-kira ditempati aktivitas atau situasi seperti apakah?
Hm… penasaran? Sedot dulu rokok Anda. Ternyata merokok yang paling nikmat pada
akhirnya kembali ke hal yang sederhana: isap dalam-dalam dan kemudian jangan
lupa untuk diembuskan… Eits, jangan marah dulu. Jangan tegang dong.
Kalau menurut Dokter
Daniel Horn mengatakan bahwa secara umum, seorang dewasa merokok karena :
- untuk merangsang perasaan
- karena sudah kecanduan
- mengurangi perasaan negatif
- untuk santai.
Sedangkan pada
remaja, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Charles Gilbert Wernn dan
Shirley Schwarzrock, para anak muda merokok karena :
- hanya sekedar ikut-ikutan teman; teman saya merokok, jadinya saya juga merokok.
- hanya iseng-iseng saja, pengen coba-coba.
- biar kayak orang dewasa.
- bosan, tidak ada kerjaan.
Yang saya tekankan
adalah alasan remaja merokok (terutama anak sekolah dan mahasiswa). Karena
orang dewasa yang merokok biasanya diawali saat mereka kecil dan masih muda,
akhirnya menjadi kecanduan. Faktor yang paling besar dan utama kenapa mahasiswa
merokok adalah hanya sekedar ikut-ikutan teman. Ketika mereka bergaul dan
berada di suatu lingkunngan yang di lingkungan tersebut banyak perokoknya, maka
otomatis, untuk beradaptasi dengan lingkungan, agar dianggap sama dan diakui di
lingkungan tersebut, dia akan membuat dirinya sama dengan lingkungannya.
Alasan selanjutnya
adalah hanya iseng. Seorang pemuda itu biasanya suka sesuatu yang menantang dan
terlarang. Suka mencoba hal baru. Bahkan banyak mahasiswa yang kalau disuruh
mengisi biodata, pada pertanyaan hobbi, mereka menjawab, hobbi saya adalah suka
mencoba hal yang baru. Nah, yang menjadi masalah, mereka tidak berpikir apakah
hal baru tersebut baik atau tidak untuk dirinya. Yang menjadi patokan buat
mereka adalah yang penting happy.
Urutan ketiga,
mereka merokok, biar kayak orang dewasa. Mahasiswa itu adalah orang yang susah
di atur dalam kehidupannya. Kalau orang tua menasihati, mereka menjawab, ”Saya
bukan anak kecil lagi, Pak.”. Mereka merasa seolah-olah sudah dewasa dan bisa
menentukan pilihan sendiri. Nah, salah satu cara mengekspresikan kedewasaan
mereka adalah meniru orang dewasa, antara lain merokok. ”Kalau merokok itu
lebih punya tested”, katanya.
Alasan keempat
adalah karena kurang kerjaan. Mereka merasa
bosan dengan kegiatan mereka sehari-hari. Mereka berpikir, ” Ngapain sih
belajar terus, ini kan masa muda, hidup tu cuman sekali, besok kita tua. Kalau
kamu gak seneng-seneng sekarang, kapan lagi. Rugi nanti, masa sudah sebesar ini
belum merasakan rokok”.
Nah, dari semua
alasan tadi, tidak ada satu pun alasan yang logis. Semua alasannya tidak dipikir dengan jernih dan matang. Alasan tersebut
adalah alasan kekanak-kanakan. Semuanya hanya mengikuti hawa nafsu dan
keinginan. Karena hawa nafsu yang besar itulah, mereka membuang akal pikiran
mereka. Coba Anda tanyakan pada mereka yang merokok, ”Apakah kalian tahu bahaya
merokok?”. Niscaya mereka akan menjawab, ”Merokok membahayakan kesehatan”.
Sebenarnya berbagai
elemen masyarakat sudah mengkampanyekan bahaya rokok. Mulai dari praktisi
kesehatan, pemerintah dan orang-orang terdekat kita he..he..
Usaha yang
dilakukan pemerintah mulai dari menaikkan harga cukai tembakau (yang berimbas
pada kenaikan bandrol rokok L ), menuliskan slogan bahaya rokok ditiap bungkusnya dan kini bahkan
memasang photo atau gambar penyakit yang ditimbulkan.
Dilema dihadapi
oleh pihak pemerintah, karena begitu banyak orang-orang yang menggantungkan
hidupnya di sektor ”ngebul” ini. Mulai dari petani, buruh hingga eksportir yang
ujung-ujungnya kembali kepada income yang didapat negara. Namun kali ini saya
tidak membahas soal itu, karena sesuai tema di awal, ini kan Cuma sekedar ”curhat”
kegalauan hati yang saya hadapi...
Jadi ceritanya pada suatu malam yang dingin
sekitar pukul 21:00 waktu kutai barat, saya lagi pengen ngerokok dan biasanya
saya lakukan disamping rumah setelah anak-anak dan maminya udah tidur :p. Gak tau
ternyata anak yang paling gede (4 thn) tiba-tiba keluar dan menghampiri dan bertanya “pa,lagi
ngapain dan mau apa..??”. kaget liat dia sambil saya jawab “gak ngapa-ngapain,pa
cuma mau ngerokok nih, kakak masuk lagi ya terus bobok ama mama”. Gak tau angin
apa dia langsung nangis yang ampe sesegukan sambil ngomong “papa jangan merokok
lagi ya,nanti leher papa bolong kayak yang di tv” abis itu udah yang gak jelas
lagi omongannya karena tangisan itu. Deeegh,tersentuh rasa hati ini,cepat saya
peluk dia sambil dibujuin, dah hilang hasrat untuk merokok malam itu. Jadi mikir
gimana kalo saya mati gara-gara rokok,betapa kasiannya mereka yang sangat
menyayangi saya selama ini… L
Namun semua Cuma sampai di pikiran doang,soalnya
besok dikantor mulai ngerokok lagi ha..ha.. tapi keinginan untuk berhenti tetap ada kok.
No comments:
Post a Comment