Pages

Tradisi Ngayau Suku Dayak

Friday, August 29, 2014
     

Ngayau merupakan tradisi Suku Dayak yang mendiami pulau Kalimantan, baik Dayak yang tinggal di Kalimantan Barat maupun Kalimantan lainnya. Suku Iban dan Suku Kenyah adalah dua dari suku Dayak yang memiliki adat Ngayau. Pada tradisi Ngayau yang sesungguhnya, Ngayau tidak lepas dari korban kepala manusia dari pihak musuh. Citra yang paling populer tentang Kalimantan selama ini adalah yang berkaitan dengan berburu kepala (Ngayau). Karya Carl Bock, The Head Hunters of Borneo yang diterbitkan di Inggris pada tahun 1882 banyak menyumbang terhadap terciptanya citra Dayak sebagai “orang-orang pemburu kepala”.
Praktik berburu kepala adalah salah satu bentuk komplek perilaku sosial dan sudah memancing munculnya beragam penjelasan dari berbagai penulis, baik dari kalangan “penjelajah” maupun kalangan akademisi.
Bagi suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah, tradisi mengayau untuk kepentingan upacara Tiwah, yaitu upacara sakral terbesar suku Dayak Ngaju untuk mengantarkan jiwa atau roh manusia yang telah meninggal dunia menuju langit ke tujuh (Riwut, 2003 : 203). Menurut Lebar (1972 : 171), dikalangan masyarakat Kenyah, perburuan kepala penting dalam hubungannya dengan Mamat, yaitu pesta pemotongan kepala, yang mengakhiri masa perkabungan dan menyertai upacara inisiasi untuk memasuki sistem status bertingkat, Suhan, untuk para prajurit perang. Pemburu-pemburu kepala yang berhasil berhak memakai gigi macan kumbang di telinganya, hiasan kepala dari bulu burung enggang, dan sebuah tato dengan desain khusus..Serangan-serangan para pemburu kepala dilakukan oleh kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari sepuluh hingga dua puluh orang laki-laki yang bergerak secara diam-diam dan tiba-tiba. Mereka sangat memperhatikan pertanda-pertanda, khususnya burung-burung. Setelah digunakan dalam upacara-upacara Mamad, kepala-kepala itu digantung di beranda rumah panjang, berhadapan dengan ruang-ruang tengah yang menjadi tempat tinggal ketua rumah panjang. Di masa lalu Suku Dayak Kenyah dilaporkan sebagai pemburu kepala yang paling terkenal di Kalimantan. Seperti halnya suku Dayak Kenyah, suku Dayak Iban juga melakukan upacara perburuan kepala yang disebut Gawai. Upacara ini tidak hanya bersifat religius, tetapi juga melibatkan pesta besar-besaran dengan minum-minuman dan bersenang-senang (Lebar, 1972 : 184).
Miller yang seorang penjelajah, misalnya menulis dalam Black Borneo-nya (1946 : 121), menyatakan bahwa praktik memburu kepala bisa dijelaskan dalam kerangka kekuatan supernatural yang oleh orang-orang Dayak diyakini ada di kepala manusia. Bagi orang Dayak, tengkorak kepala manusia yang sudah dikeringkan adalah sihir yang paling kuat di dunia. Sebuah kepala yang baru dipenggal cukup kuat untuk menyelamatkan seantero kampung dari wabah penyakit. Sebuah kepala yang sudah dibubuhi ramu-ramuan bila dimanipulasi dengan tepat cukup kuat untuk menghasilkan hujan, meningkatkan hasil panen padi, dan mengusir roh-roh jahat. Kalau ternyata tak cukup kuat, itu karena kekuatannya sudah mulai pudar dan diperlukan sebuah tengkorak yang baru. Sementara itu Mc Kinley menggambarkan ritual perburuan kepala itu sebagai sebuah proses transisi, dalam mana orang-orang yang dulunya adalah musuh menjadi sahabat dengan cara memadukan mereka ke dalam dunia keseharian.
Mungkin ada sebuah pertanyaan, dalam tradisi Ngayau tersebut mengapa harus kepala dan bukan bagian-bagian tubuh yang lain yang diambil. Mc Kinley berpendapat (1976 : 124), kepala dipilih sebagai simbol yang pas untuk ritual-ritual ini karena kepala mengandung unsur wajah, yang dengan cara serupa dengan nilai sosial tentang nama-nama personal, merupakan simbol yang paling konkret dari jati diri sosial (social personhood). Jati diri sendiri ini pada gilirannya adalah atribut paling manusiawi milik si musuh dan karenanya menjadi atribut yang harus diklaim oleh komunitas orang itu sendiri.
Dalam kajiannya tentang suku Dayak Iban, Freeman mengatakan bahwa berburu kepala semata simbolik berkaitan dengan kesuburan. Paralel-paralel antara kepala manusia dan kesuburan merupakan sesuatu yang sentral dalam pembahasan tentang praktik berburu kepala. Freeman mengatakan (1979 : 234), puncak dari alegori luar biasa yang menjadi hal yang sentral dalam upacara perburuan kepala yang dilakukan oleh orang-orang Iban yang ketika sudah disenandungkan oleh dukun-dukun pembaca mantra, dilakukan oleh calon-calon pemburu kepala, adalah sebuah ritual yang dikenal dengan nama Ngelampang yang secara harfiah berarti mencincang atau memotong menjadi bagian-bagian kecil. Di dalam bagian alegori ini dipaparkan sebuah deskripsi grafis mengenai ritual membelah kepala tiruan atau antu pala oleh seorang Lang Singalang Burong yaitu dewa perang suku Iban. Lang melakukan ritual ini (sesuatu yang melambangkan pemenggalan kepala musuh yang sesungguhnya) dengan satu tebasan pedang (mandau) yang dilakukannya dengan sangat cepat, dan dari kepala yang dibelahnya itu mengalir benih-benih yang bila ditaurkan akan timbul menjadi sesosok tubuh manusia.

Tidak semua suku Dayak di Kalimantan menerapkan Tradisi Ngayau. Seperti halnya Suku Dayak Maanyan dan Suku Dayak Meratus, dalam adat mereka tidak ada istilah Ngayau, namun berdasarkan cerita para tetuha adat mereka, ketika terjadi perang waktu dulu para ksatria-ksatria Dayak Maanyan dan Dayak Meratus pada saat berperang kepala pimpinan musuh yang dijadikan target sasaran mereka. Apabila kepala pimpinannya berhasil mereka penggal, maka para prajuritnya akan segera bertekuk lutut. Kepala pimpinan musuh tersebut bukan sebagai pelengkap ritual-ritual adat sebagaimana yang dilakukan suku Dayak Kenyah, Iban dan Ngaju, kepala tersebut tetap dikuburkan bersama badannya. Meskipun suku Dayak Meratus dan Maanyan tidak menerapkan tradisi Ngayau dalam adat mereka, namun mereka tetap berpendapat bahwa kepala manusia memiliki arti penting yaitu kepala bagian yang paling atas (tinggi) di tubuh manusia dan memiliki simbol status seseorang.

Perjanjian Tumbang Anoi

Salah satu pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan komunitas Dayak adalah semasa pemerintahan kolonial Belanda berlangsung yaitu ketika pada tahun 1874 Damang Batu (Kepala Suku Dayak Kahayan) mengumpulkan sub-sub Suku Dayak untuk mengadakan Musyawarah Damai Tumbang Anoi. Musyawarah tersebut dikenal dengan Perjanjian Tumbang Anoi. Dalam musyawarah yang konon berlangsung berbulan-bulan lamanya itu, masyarakat Dayak di seluruh Kalimantan mencapai kesepakatan untuk menghindari dan menghilangkan tradisi mengayau. Karena dianggap telah menimbulkan perselisihan di antara suku Dayak. Akhirnya, dalam musyawarah tersebut segala perselisihan dikubur dan pelakunya didenda sesuai dengan hukum adat Dayak.
Meskipun hingga kini tidak ada satupun analisis yang dapat menjelaskan secara pasti dan tepat makna yang tersembunyi dari tradisi Ngayau tersebut karena ritual ini sedemikian kompleks dan sedemikian misteriusnya, namun dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa tradisi Ngayau sangat penting bagi penggambaran citra kelompok Dayak yang merupakan salah satu simbol suatu identitas kesukuan. Pemotongan kepala/ngayau kembali muncul ketika terjadi kerusuhan antar-etnis melanda Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah beberapa tahun yang lalu.
Read more ...

Asal mula padi Menurut orang Dayak Benuaq - Tonyoi di Kutai Barat

Wednesday, August 27, 2014

Takkala kisah ini bermula, Kilip Taman Tauq Umaaq Doyai Lekatn Panei sedang turun ke bumi, singgah di Tanyukng Lahukng Jawaaq Solai, Uwetn Tonekng Ngokoi Owoy,MempeetnPaliq Kutaq Kediq berjumpa Amaaq Aji Tetua Adat di situ, dan menyaksikan kehidupan manusia dalam keadaan kelaparan, sebab persediaan padi sudah mulai habis.Kilip iba hati. Ia berjanji mencari bantuan, walau sebenarnyaia tidak tahu bagaimana caranya  membantu manusia yang kelaparan. Lalu Kilip berjalan menuju danauRiokng Olo mencari ilham seraya memancing ikan. Tiba-tibaia mendengar suara gemerisik di pohonBeringin, “Anakku, jangan kalian ribut,tak tahukah kalian, manusia akan mati kelaparan!”, begitulah suara yang didengar Kilip.Ternyata pohon Beringin itu dihuni Kuyakng(mahluk halus perempuan), beserta anak-anaknya. Seketika itu Kilip bangkit dan mencabut bulu meweer olo sejenismandau, lalu diancamnya Kuyakng, “Kalau kau tak mau menerangkan bagaimana agar mereka tidak mati kelaparan, akan kutebang pohon ini!”. Maka ketakutanlah Kuyakng.Lalu Kuyakng memberi petunjuk agar Kilip menemui Tamparo Nondo Embo Lalukng Anikng Singkor Olo, dan Kilip diharuskan membawa antang serta tujuh bambu tanpa ruas yang ditaruh di Kererekng UsakngTempelaaqNahaaq (kotak tempat menyimpan tulang belulang manusia, yang berukir dan bertiang). Seketika itu pula Kilip menemui Tamparo Nondo Embo untuk mengantar sesaji.Sejurus kemudian,ia mendengar suara gaib, “aku tahu maksudmu, menolong manusia agar memperoleh padi. Datang saja ke Beritutn Tautn di Bawo Langit, disana tinggal Luikng Ayakng anak Beritutn Tautn, Uruslah segala sesuatu dengan mereka!”.

Tanpa pikir panjang, Kilip pergi ke Bawo Langit. Setelah kedua mahluk gaib itu berunding terjadilah kata sepakat, Beritutn Tautn akan membagikan padi miliknya kepada manusia dengan syarat, menukar padi dengan barang-barang seperti antang, gong, piring, tempayan, dll. Bila manusia memberikan sebuah gong, maka padi yang diperoleh sebanyak isi gong. Bila memberikan tempayan, sebanyak isi tempayan itu pula padi yang akan diterima.Maka tukar menukar dilakukan dan dalam sekejap Beritutn Tautnmenjadi kaya raya, sehingga manusia memberinya gelar Sookng Tatau atau Lelaki tua kaya raya. Hingga suatu saat, Amaaq Aji serta warga Tanyukng Lahukng Jawaaq Solai, Uwetn Tonekng Ngokoi Owoy,MempeetnPaliq Kutaq Kediq kehabisan barang-barang dan harta benda. Maka munculah persoalan, bagaimana mendapatkan padi selanjutnya.

Mengetahui kesulitan yang dialami manusia, Kilip kembali turun ke bumi menolong manusia dari bahaya kelaparan. Seperti semula, Kilip pergi kedanauRiokng Olo. Kejadian yang dulu kembali terulang. Setelah diancam, Kuyakng memberi petunjuk, hanya Kilip yang dapat menolong manusia dari bahaya kelaparan. Maka Kilip disuruh pergi ke Kererekng Usakng Tempelaaq Nahaaq lagi.Sesampai ditempat yang dituju, Kilip mendengar suara gaib, “Jalan satu-satunya mengatasi kelaparan yang menimpa manusia adalah segera menebas, menebang, membakar dan membersihkan tanah di Lingau!”. Lingau adalah merupakan penyebutan suatu tempat, dimana tanahnya subur. Lalu suara gaib itu menyuruh Kilip mengundang algojo kejam bernama Sookng Peteh Tamen Jueh, Tokah Tamen Tohokng, turun ke bumi. Dewa algojo itu diharuskan menunggui tanah ladang yang sudah selesai dikerjakan, dan selama menunggu ia bersembunyi di bawah daun samber.Kemudian Kilip disuruh membawa Luikng Ayakng turun ke bumi. Nanti, sesampai Luikng Ayakng di Lingau, Peteh Tamen Jueh membunuhnya dan darah Luikng Ayakng akan berubah menjadi padi. Seusai mendapat petunjuk dari suara gaib, Kilip pergi ke Tanyukng Lahukng Jawaaq Solai, Uwetn Tonekng Ngokoi Owoy, MempeetnPaliq Kutaq Kediq, disuruhnya manusia membersihkan tanah di Lingau. Sesudah itu Kilip pergi ke Bawo Langit. Di langit simpang Delapan ditemuinya Peteh Tamen Jueh, Tokah Tamen Tohokng, disuruhnyaia turun  ke Lingau.


Lalu Kilip menemui Beritutn Tautndan memberi kabar bahwa manusia di Lingau akan mengadakan upacara penghormatan untuk Luikng Ayakng. Maka Kilip minta izin agar diperbolehkan membawa Luikng Ayakng turun ke bumi. Beritutn Tautndan Diakng Serunai istrinya, tidak keberatan, demikian juga Luikng Ayakng. Takkala Luikng Ayakng bersiap turun ke bumi, ia terkejut mendengar ayah dan ibunya bersin beberapa kali. Penuh rasa cemas terhadap firasat itu, Luikng Ayakng ragu turun ke bumi. Lalu Kilip membujuk untuk segera berangkat. Sesampai mereka di luar pintu, bersin pula beberapa ekor anjing dan kucing. Maka bertambah yakinlah Luikng Ayakng bahwa dirinya akan ditimpa bahaya, terlebih sesampai mereka diluar, tiba-tiba hujan turun. Namun karena Kilip menjamin keselamatannya, berangkat jualah Luikng Ayakng turun ke bumi.Mereka turun ke bumi mengendarai Langkar Bulau (semacam perahu besar). Tak berapa lama mereka tiba di Lingau. Gegap gempita manusia menyambut kedatangan Luikng Ayakng penuh hormat. Lalu atas anjuran Kilip, Luikng Ayakng dipersilakan beristirahat di pondok, yang tersedia di tengah ladang. Namun saatia duduk melepaskan lelah, bangkitlah Peteh Tamen Jueh, Tokah Tamen Tohokng dari persembunyiannya dan menghentakkan mandau ke tubuh Luikng Ayakng.Seketika itu Luikng Ayakng menjerit seraya berkata, “Camkanlah wahai manusia, sebelum berangkat telah kujumpai firasat yang menyatakan aku akan mendapat marabahaya. Inilah pelajaran bagimu, agar kamu selalu memperhatikan semua firasat alam!”.Darah Luikng Ayakng berhamburan membasahi tanah ladang, aneka macam warnanya. Sejurus kemudian hujan turun amat lebat, petir bertalu menikam bumi, angin gemuruh mendera semesta, lalu gelap gulita meliputi semesta.
                                                                       
Sepemakan sirih lamanya hujan pun reda. Bumi terang seperti sediakala, dan di hamparan tanah ladang bertebaran segala jenis padi putih, merah dan hitam, pun jua pulut putih, merah dan hitam yang merupakan perwujudan darah Luikng Ayakng yang berwarna-warni.
Kilip segera memerintahkanAmaaq Aji mengumpulkan warga. Namun diluar dugaan, beberapa anak Amaaq Aji tidak nampak hadir. Lama dicari tak jua ketemu. Akhirnya setelah penat mencari, dari dalam hutan terdengar suara menyayat hati yang ternyata suara anak-anak Amaaq Aji.“Kami kelaparan, lalu masuk hutan mencari makanan. Tapi kami tak dapat kembali, sebab kami telah berubah menjadi pohon. Namun ketahuilah, pohon yang berasal dari diri kami, semua akan berguna bagi kamu sekalian”. Amaaq Aji tertegun iba hati. Sesaat senyap, lalu terdengar lagi suara, “Selanjutnya dan untuk seterusnya, bilamana malapetaka mengancam manusia, kumpulkan kami dan buatlah Sepatukng (patung berbentuk manusia),kami akan menjadi silih pengganti kalian menghadapi malapetaka itu!”.Pohon jelmaan anak-anak Amaaq Aji, dikenal dengan sebutan Lelutukng, Deraya, Teluyatn, Puutn Jeloq, yang dalam setiap ritual Tolak Bala digunakan sebagai bahan pembuat patung manusia.


Kemudian dalam rasa iba yang mendalam, terdengar suara gaib, “Sampai disinilah bantuanku. Saat ini adalah titik akhir aku memiliki padi. Maka menjadi kewajiban kekal bagimu untuk mendapatkan padi. Tetapi bila engkau senantiasa ingin mendapatkan yang berlimpah, hormatilah aku ketika kamu membuat ladang. Kini aku kembali ke Bawo Langit. Aku adalah Luikng Ayakng, tetapi aku yang bersama kalian adalah padi. Camkanlah hanya dengan perantaraan padi, manusia dapat berhubungan dengan negeri langit, karena padi adalah aku, Luikng Ayakng”
Read more ...

restore file yang hilang

Wednesday, August 20, 2014
        Punya flashdisk kan? pernah ga sewaktu colok flashdisk ke komputer temen trus pas mau di buka di komputer sendiri tiba-tiba file nya hilang entah kemana??? 
Apa mungkin flashdisknya rusak? atau ada yang hapus filenya ?? atau kemakan ama virus?
tunggu bro jangan prasangka buruk dulu ya? kita identifikasi masalah dulu, hehehe...
Kita cek dahulu apakah isi dalam flashdisk kita bener-bener ilang atau cuma di umpetin ama VIRUS??

Pertama-tama kita cek memory yang digunakan oleh flashdisk kita bro, 
Klik kanan drive flashdisk kita lalu klik properties. Seperti contoh dibawah ini kita klik kanan "drive E:" kemudian klik "properties."



         ah liat yang saya lingkari, terlihat bahwa memory yg terpakai masih ada, meskipun di atasnya ada tulisan "this folder is empty".
Sampai disini kita bisa tersenyum dulu bro 90% file kita masih ada, heheheh..... 

          Dalam komputer windows pada awalnya berasal dari command, nah disini kita akan mengembalikan file tersebut dengan menggunakan "command prompt" atau lebih dikenal dengan sebutan CMD.
Langkah selanjutnya kita buka CMD bro,
tekan "tombol 
windows pada keyboard + R" lalu ketikkan tulisan "cmd" lalu tekan "enter".


Langkah selanjutnya kita bisa lakukan perintah berikut setelah masuk ke CMD.
Masuklah ke drive dimana flashdisk berada, seperti kasus ini saya akan masuk ke drive E: karena flashdisk saya di drive E:.
Ketikkan perintah 
"e:" lalu tekan enter.
Nanti akan muncul 
"E:\>"
Lanjutt bro,,, masukkan perintah ini untuk menampilkan file kita yang di hidden.
Masukkan perintah "attrib -s -h /s /d" lalu tekan "enter", lalu lihat perubahannya, masuk ke flashdisk kita dan lihat apakah file nya kembali lagi??? http://cdn.kaskus.com/images/smilies/malus.gif
SELESAI !!! coba bro kita bisa lihat isi daleman flashdisk kita,,, hehehe..






Tambahan:


itu sebenarnya bisa juga untuk ngumpetin file yang ingin kita hidden,tinggal perintahnya kita ganti tanda "+"
contoh : "attrib+s+h /s /d"
coba cek flashdisk,maka filenya akan hilang semua he..he..

nb: bisa juga untuk hardisk eksternal maupun sd card











Read more ...

tips membuat pengunjung blog menjadi betah..

Thursday, August 14, 2014

Cara mengajak Pengunjung Blog Berlama-Lama di blog kita.
1. Membuat Blog Yang Isinya Fokus dengan Satu Hal
Tujuan blog sekarang sudah beralih dari Media Sosial (yang hanya isinya curahan hati saja) menjadi sebuah situs pribadi (bisa profesional). Oleh karena itu, pastikan Blog yang kita kelola adalah blog yang mengulas satu masalah yang penting. Misalnya Tutorial, News, Resensi Musik, Resensi Film, Blog Pendidikan, Blog Makalah Kuliah, Blog Otomotif dan lainnya. Pilihlah Anda membuat Blog arahnya kemana.

2. Membuat Blog Yang Membahas Itu-Itu Saja
Bukan ortodok, bukan juga monoton, membosankan atau tidak berkembang. Bukan itu maksudnya. Maksudnya disini adalah membuat Blog yang isinya sesuai dengan No. 1 di atas. Misalnya Anda membuat Blog Resensi Film, ya sudah buat saja isi blog tersebut tentang Film, Film, dan Film dan jangan campur-campur dengan yang lain.

3. Membuat Pengunjung Jatuh Cinta
Ibarat Cewek yang cantik, bunga desa, kembang kota atau kota kembang (Kota Bandung kali hehehe...), primadona dan sebagainya yang sejenis itu. Tentunya akan menjadi rebutan dan dilirik banyak cowok. Demikian halnya dengna blog kita. Buat pengunjung terpesona. Dan selalu datang, datang, dan datang. Kenapa dia datang? karena hanya kamu (blog kita) yang bisa memenuhi keinginannya. Misalnya Resensi Film, pengunjung akan selalu mencari tahu apakah film yang akan ditontonnya tidak abdol (apdol apa abdul yah... heheeh) bila tidak membaca resensi film dari blog kita. Buat dia jatuh cinta....ahh... I Love You Full...

4. Jangan Pernah Menjebak Dia dan Jangan Berbohong
Janganlah membuat dia sakit hati karena ulah sepele kita dengan menjebak dia. Usahakanlah membuat dia senyaman mungkin. Tanpa ada embel-embel lain. (Aduh... Kok jadi romantis begini....) Maksudnya disini adalah, membuat Blog yang benar-benar blog. Bukan Blog Jebakan Betmen. Usahakanlah blog anda bukan blog jebakan betmen. Tautan atau link yang diarahkan benar-benar tertuju sesuai dengan isi link. Misalnya, "Bila Anda belum membaca Artikel Tersbut, Silahkan Klik Disini". Anda harus benar-benar jujur dan mengarahkannya ke artikel yang dituju. Ingat... Sekali diarahkan ke-arah lain... maka pengunjung tidak akan percaya lagi. Karena Anda Telah berbohong dan menjebaknya, oleh karena itu Jangan Pernah Bohong dan Menjebak Dia.

5. Setia dan Komitmen Dengan Dia
Selalu setia dan berkomitmen bersamanya. Artinya, setia membuat artikel di blog yang kita kelola. Dan memiliki komitmen, bahwa blog ini akan selalu up to date. Memberikan Informasi-informasi terbaru yang sesuai dengan isi dan konten blog.

Mungkin barangkali hanya ke lima di atas yang bisa saya paparkan. Tentunya Anda punya pengalaman tersendiri. Mari berbagi atau sharing bersama-sama. Akhirnya, semoga tulisan tentang Tips Blog: "Inilah 5 Cara Terbaik Membuat Pengunjung Berlama-lama di Blog" bisa bermanfaat, salam sukses, salam blogger. Tuhan memberkati. [Salam ngeblog]
Read more ...