Pages

rokok..

Sunday, June 28, 2015
Pengen curhat dikit nih he..he.. saya ini perokok aktif sejak jaman kuliah ampe udah anak dua yang masih balita (hayooo kita maen tebak umur nyook..). Sampai saat ini belum ada niatan untuk berhenti ngerokok karena saya masih merasakan nikmatnya nikotin hi..hi.. (buat adik-adik jangan ditiru ya..!! ).

Sebenarnya setiap perokok baik yang aktif maupun yang kadang-kadang doang, udah faham dengan resiko yang dihadapi. Sebuah situs online menyebutkan beberapa resiko merokok adalah :
  • Kerontokan rambut
  • Katarak
  • Kulit berkerut dan terlihat lebih tua dibandingkan orang seusia serupa
  • Pendengaran berkurang
  • Kerusakan gigi
  • Kanker kulit
  • Kanker hidung
  • Kanker payudara
  • Kanker rahim
  • Kanker usus besar
  • Emphisema
  • Osteoporosis
  • Penyakit jantung
  • Gastritis
  • Perubahan warna pada jari
  • Kelainan pada sperma
Itu hanya sebagian resiko yang akan dihadapi oleh perokok aktif, sedangkan mereka yang tidak merokok namun berada di sekitar seseorang perokok yang disebut perokok pasif juga bakal menghadapi resiko yang sama.
Apa sih nikmatnya merokok..???
Banyak jawaban yang diberikan para perokok kalau kita menanyakan pertanyaan ini. Jawaban lucu dan serius dapat mereka berikan antara lain.. :
1.      Para perokok jomblo yang merokok ketika berakhir pekan dengan sesama jomblo. Akhir pekan menimbulkan dilema akut bagi orang-orang jomblo. Di satu sisi mereka libur dari pekerjaan yang melelahkan. Di sisi yang lain, mereka merasa galau karena harus menerima realitas bahwa jodoh adalah misteri yang tak kunjung tersibak. Maka salah satu yang bisa mereka lakukan adalah ngobrol bareng dengan sesama jomblo, saling curhat, kalau perlu sambil berbagi airmata dan penderitaan.
Di saat seperti itu, berbagi dan mengisap rokok membantu meringankan beban batin yang teraniaya. Ha..ha..
2.      Pas lagi bo*er (wkwkwkwkwkwk…. ) sambil nongkrong di “pembuangan” gak ada kerjaan lain selain ngelamun, ya rokok lah yang jadi sahabat sejati hi..hi.. :D
3.      mereka yang menang judi. Apapun jenis judi yang mereka mainkan, apakah main samgong, play station, judi togel sampai judi sepakbola, kalau mereka menang maka mengisap rokok menambah derajat kepuasan kemenangan.
4.      perokok yang berhasil nembak gebetan dan diterima. Dada mengembung dan kebahagiaan memuncak. Begitu sampai di rumah atau kamar kos, membuat kopi lalu merokok sambil mengenang adegan yang barusan terjadi, kenikmatannya seakan tiada tara..
5.      dan ternyata nikmat rokok yang paling hakiki adalah kenikmatan mengisap asap tembakau yang dicampur cengkeh alias rokok kretek.. Kira-kira ditempati aktivitas atau situasi seperti apakah? Hm… penasaran? Sedot dulu rokok Anda. Ternyata merokok yang paling nikmat pada akhirnya kembali ke hal yang sederhana: isap dalam-dalam dan kemudian jangan lupa untuk diembuskan… Eits, jangan marah dulu. Jangan tegang dong.
Kalau menurut Dokter Daniel Horn mengatakan bahwa secara umum, seorang dewasa merokok karena :
  1. untuk merangsang perasaan
  2. karena sudah kecanduan
  3. mengurangi perasaan negatif
  4. untuk santai.
Sedangkan pada remaja, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Charles Gilbert Wernn dan Shirley Schwarzrock, para anak muda merokok karena :
  1. hanya sekedar ikut-ikutan teman; teman saya merokok, jadinya saya juga merokok.
  2. hanya iseng-iseng saja, pengen coba-coba.
  3. biar kayak orang dewasa.
  4. bosan, tidak ada kerjaan.
Yang saya tekankan adalah alasan remaja merokok (terutama anak sekolah dan mahasiswa). Karena orang dewasa yang merokok biasanya diawali saat mereka kecil dan masih muda, akhirnya menjadi kecanduan. Faktor yang paling besar dan utama kenapa mahasiswa merokok adalah hanya sekedar ikut-ikutan teman. Ketika mereka bergaul dan berada di suatu lingkunngan yang di lingkungan tersebut banyak perokoknya, maka otomatis, untuk beradaptasi dengan lingkungan, agar dianggap sama dan diakui di lingkungan tersebut, dia akan membuat dirinya sama dengan lingkungannya.
Alasan selanjutnya adalah hanya iseng. Seorang pemuda itu biasanya suka sesuatu yang menantang dan terlarang. Suka mencoba hal baru. Bahkan banyak mahasiswa yang kalau disuruh mengisi biodata, pada pertanyaan hobbi, mereka menjawab, hobbi saya adalah suka mencoba hal yang baru. Nah, yang menjadi masalah, mereka tidak berpikir apakah hal baru tersebut baik atau tidak untuk dirinya. Yang menjadi patokan buat mereka adalah yang penting happy.
Urutan ketiga, mereka merokok, biar kayak orang dewasa. Mahasiswa itu adalah orang yang susah di atur dalam kehidupannya. Kalau orang tua menasihati, mereka menjawab, ”Saya bukan anak kecil lagi, Pak.”. Mereka merasa seolah-olah sudah dewasa dan bisa menentukan pilihan sendiri. Nah, salah satu cara mengekspresikan kedewasaan mereka adalah meniru orang dewasa, antara lain merokok. ”Kalau merokok itu lebih punya tested”, katanya.
Alasan keempat adalah karena kurang kerjaan. Mereka merasa bosan dengan kegiatan mereka sehari-hari. Mereka berpikir, ” Ngapain sih belajar terus, ini kan masa muda, hidup tu cuman sekali, besok kita tua. Kalau kamu gak seneng-seneng sekarang, kapan lagi. Rugi nanti, masa sudah sebesar ini belum merasakan rokok”.
Nah, dari semua alasan tadi, tidak ada satu pun alasan yang logis. Semua alasannya tidak dipikir dengan jernih dan matang. Alasan tersebut adalah alasan kekanak-kanakan. Semuanya hanya mengikuti hawa nafsu dan keinginan. Karena hawa nafsu yang besar itulah, mereka membuang akal pikiran mereka. Coba Anda tanyakan pada mereka yang merokok, ”Apakah kalian tahu bahaya merokok?”. Niscaya mereka akan menjawab, ”Merokok membahayakan kesehatan”.
Sebenarnya berbagai elemen masyarakat sudah mengkampanyekan bahaya rokok. Mulai dari praktisi kesehatan, pemerintah dan orang-orang terdekat kita he..he..
Usaha yang dilakukan pemerintah mulai dari menaikkan harga cukai tembakau (yang berimbas pada kenaikan bandrol rokok L ), menuliskan slogan bahaya rokok ditiap bungkusnya dan kini bahkan memasang photo atau gambar penyakit yang ditimbulkan.

Dilema dihadapi oleh pihak pemerintah, karena begitu banyak orang-orang yang menggantungkan hidupnya di sektor ”ngebul” ini. Mulai dari petani, buruh hingga eksportir yang ujung-ujungnya kembali kepada income yang didapat negara. Namun kali ini saya tidak membahas soal itu, karena sesuai tema di awal, ini kan Cuma sekedar ”curhat” kegalauan hati yang saya hadapi...  
Jadi ceritanya pada suatu malam yang dingin sekitar pukul 21:00 waktu kutai barat, saya lagi pengen ngerokok dan biasanya saya lakukan disamping rumah setelah anak-anak dan maminya udah tidur :p. Gak tau ternyata anak yang paling gede (4 thn)  tiba-tiba keluar dan menghampiri dan bertanya “pa,lagi ngapain dan mau apa..??”. kaget liat dia sambil saya jawab “gak ngapa-ngapain,pa cuma mau ngerokok nih, kakak masuk lagi ya terus bobok ama mama”. Gak tau angin apa dia langsung nangis yang ampe sesegukan sambil ngomong “papa jangan merokok lagi ya,nanti leher papa bolong kayak yang di tv” abis itu udah yang gak jelas lagi omongannya karena tangisan itu. Deeegh,tersentuh rasa hati ini,cepat saya peluk dia sambil dibujuin, dah hilang hasrat untuk merokok malam itu. Jadi mikir gimana kalo saya mati gara-gara rokok,betapa kasiannya mereka yang sangat menyayangi saya selama ini… L
Namun semua Cuma sampai di pikiran doang,soalnya besok dikantor mulai ngerokok lagi ha..ha..  tapi keinginan untuk berhenti tetap ada kok.

No comments:

Post a Comment